Jumat, 09 September 2016

Aplikasi/Software Gizi Berbasis Android

Hai-hai.. Sudah lama sekali nih aq ga post blog. Hehe..
Pada postingan kali ini, penulis ingin mencoba sedikit memaparkan beberapa aplikasi gizi yang bisa digunakan di hp/tablet, khususnya Android.

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi pun akan semakin maju. Yang lama mulai ditinggalkan dan yang baru terus bermunculan. Sekitar 15 tahun yang lalu (waktu lagi jaya2nya Microsoft), mungkin orang tidak akan tau apa itu Android. Hp pun yang lagi nge-trend merk nokia. Itu pun teknologinya masih belum semaju sekarang ini. Kalo sekarang kita perhatikan di kawasan Indonesia khususnya Android mulai berjaya. Hampir semua orang memilih dan memakainya sebagai sistem operasi smartphone mereka. Padahal sistem operasi untuk smartphone tidak hanya itu saja (contohnya ada windows phone bikinanx Microsoft). Microsoft mulai kalah bersaing dalam dunia smartphone ini. Nokia pun dikabarkan gulung tikar (mungkin karena tidak bisa move on mengikuti jaman kali.. Haha..). Sekarang merk Samsung dan merk-merk Cina yang lagi berjaya. Samsung memiliki nilai "gengsi" yang lebih tinggi, sedangkan hp Cina terkenal akan murahnya.

Kemajuan dibidang teknologi membawa pengaruh yang cukup besar pula dibidang lainnya, contohnya adalah ilmu gizi. Banyak orang mulai berlomba-lomba mengembangkan sesuatu yang baru dengan memanfaatkan teknologi. Seperti yang kita tau, teknologi dkembangkan untuk membantu mempermudah manusia dalam menjalani kehidupannya di bumi ini. Sedangkan ilmu gizi sendiri masih tergolong ilmu yang masih baru di Indonesia (khususnya gizi klinik). Coba saya tanya dari para pembaca sekalian apa yang ada dipikiran pembaca saat mendengar kata "Ahli Gizi". Mungkin beberapa orang akan berkata, oh itu orang-orang yang bagian masak di dapur.. Haha,, Salah besar.. Itu salah satu bukti masih barunya ilmu gizi di Indonesia. Banyak hal yang masih bisa dikembangkan dari sebuah ilmu yang masih baru ini. Salah satunya dibidang teknologi.

Bagi para Ahli Gizi sendiri, ilmu gizi punya beberapa kesulitan tersendiri dalam mempraktekkannya di dunia kerja. Ilmu gizi tidak hanya berbicara tentang makanan, tapi juga angka. Contohnya kebutuhan energi, zat gizi (protein, lemak, kh, vitamin, mineral, dll), cairan, kandungan zat gizi bahan makanan, proporsi lemak tubuh, dsb. Cara untuk mengetahui angka-angka diatas ada yang menggunakan alat khusus, laboratorium, namun ada juga yang hanya sekedar menggunakan rumus dan tabel. Rumus dan tabel ini tidak sedikit, tapi ada banyak variasinya dan sangat susah dihapalkan. Oleh karena itu, beberapa orang mencoba mengakalinya dengan menggunakan teknologi, khususnya komputer untuk membantunya dalam menjalankan pekerjaannya.

Dalam ilmu komputer, ada istilahnya "Program", yaitu serangkaian perintah yang dimasukkan oleh pemrogram agar sesuatu itu bisa berjalan sesuai perintahnya. Contoh sederhananya gini: saya punya data panjang = 4 cm dan lebar = 3 cm (sebuah persegi panjang). Kemudian saya membuat sebuah program dikomputer. Program itu berisi perintah/rumus agar komputer menghitungkan luas persegi panjang itu (p x l) kepada saya dan mengeluarkan hasil luas = 12 cm. Tujuannya supaya kalo ada persegi panjang lagi, saya tidak perlu repot-repot menghitungnya lagi, tetapi tinggal memasukkan saja data panjang dan lebarnya, biarkan komputer yang menghitungnya. Hal yang sama terjadi juga dalam ilmu gizi. Contohnya untuk menghitung kebutuhan energi seseorang, diperlukan data-data seperti berat badan, tinggi badan, dll. Daripada setiap kali ada pasien kita harus menghitung satu per satu, alangkah lebih mudah dan cepatnya bila kita bikin sebuah program dalam komputer untuk menghitungkan energi buat kita..

Sebuah program yang baik, tentu harus mampu mengerti apa yang benar-benar diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna. Berhubung yang menggunakan adalah ahli gizi, maka idealnya haruslah ahli gizi juga yang membuat program itu karena dia mengerti betul ilmu gizi dan beberapa kondisi yang sering terjadi di lapangan. Atau paling tidak, ahli gizi ikut berpartisipasi dalam membuat sebuah program, tidak lepas tangan diserahkan sepenuhnya kepada programmer karena hasilnya pasti kurang maksimal. Masalahnya banyak ahli gizi yang tidak bisa memprogram, hanya mengerti sedikit tentang ilmu komputer. Memang susah sih, ada sekolahnya atau kursusnya. Tapi untunglah ada beberapa orang ahli gizi yang berbaik hati membuatkan program-program untuk para ahli gizi lainnya. Ada yang gratis ada juga yang bayar. Sah-sah saja sih karna itu hasil keringat mereka. Susah loo.. Hehehe...

Pada pembahasan kali ini saya lebih fokus ke bikinan anak bangsa sendiri (Indonesia). Oh iya, perlu diketahui beberapa data gizi yang ada di luar berbeda dengan yang ada di Indonesia. Contohnya pengklasifikasian status gizi. Orang barat lebih gedhe-gedhe timbang orang Indo, jadi tentu klasifikasinya beda. Nilai gizi bahan makanan juga beda, jenis makanannya ada yang beda, tanahnya beda, kandungannya juga beda, dan lain sebagainya. Jadi kalo kita kerja di Indonesia, sebaiknya kita pakai data yang ada di Indonesia, cari aplikasinya juga yang bikinan Indonesia.

Kalau saya browsing sana sini, sebenarnya ada banyak sekali macam-macam software gizi yang tersedia. Ada yang modifikasi Ms. Excel, Ms. Access, ada juga yang murni program seperti dari Visual Basic, delphi. Yang paling terkenal tentu saja NutriClin. Sekarang sudah sampai versi 4. Masih banyak precil-precil yang lain beterbaran di internet, Ada yang untuk klinik, ada yang untuk komunitas. Silahkan dibrowse sendiri. Hehe..

Ada satu grup/kumpulan ahli gizi yang menamakan diri mereka Nutrisoft Bank (NSB). Mereka berusaha mengembangkan aplikasi di bidang gizi. Salah satu produk unggulannya adalah Nucapro. Ini saingannya NutriClin. Sudah diuji coba di RS Saiful Anwar Malang sebagai bahan untuk thesis anggotanya (NSB). Saat ini mereka sedang mengembangkan aplikasi di dunia Android. Aplikasi andalannya adalah Ns Andro. Selain itu ada Nutrient Content Count (NCC). Kalo yang ini saingannya Nutrisurvey/CD menu tapi di dunia yang berbeda. Satu PC satunya Android. Mereka juga sempat bekerja sama dengan para dosen Ilmu Gizi di Universitas Brawijaya Malang untuk mengembangkan aplikasi khusus untuk para penderita obesitas dengan nama My Weight Lose Diet yang sampai saat tulisan ini dibuat, sudah di donlot lebih dari 1000 orang. Silahkan di search sendiri dalam Google Play gagdet Anda.

Demikianlah sedikit informasi yang bisa saya bagikan. Sisanya monggo berseluncur sendiri di internet. Mungkin penjelasan detail tentang aplikasi di atas akan saya bahas pada postingan selanjutnya. Hehe.. Pilihan tinggal ditangan kita. Akankah kita akan menjadi ahli gizi yang lapuk dimakan usia?? Ataukah kita mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada, sehingga tetap mampu bertahan dalam dunia yang semakin global ini??

Go gizi go gizi go....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar