Rabu, 01 Februari 2017

Aplikasi Penilaian Kandungan Gizi Bahan Makanan (Nutrient Content Count)

Pada postingan sebelumnya, saya telah membahas salah satu aplikasi Android karya Nutrisoft Bank yang digunakan untuk berbagai macam perhitungan yang dilakukan oleh ahli gizi, khususnya di bidang klinik. Bagi yang belum membacanya, bisa dilihat di sini. Pada postingan kali ini, saya akan membahas aplikasi lain yang dibuat oleh Nutrisoft Bank, yaitu Nutrient Content Count.


Logo NCC



Nutrient Content Count (NCC) merupakan aplikasi kedua yang diluncurkan Nutrisoft Bank di dunia Android. Sedikit berbeda dengan aplikasi pertamanya (Ns Andro), aplikasi ini sudah mulai mencoba menyasar masyarakat awan dimana disediakan sedikit fitur help/bantuan agar si pengguna lebih bisa memanfaatkan aplikasi ini sebaik-baiknya. Fitur help tersedia disetiap bagian dari NCC di pojok sebelah kanan atas dengan icon tanda tanya (?). NCC di desain sebagai aplikasi yang digunakan untuk mengetahui nilai gizi suatu bahan maupun menu makanan secara offline. NCC juga bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan makanan secara keseluruhan berdasarkan siklus menu yang sudah dibuat baik harian maupun bulanan. Ahli gizi biasanya memerlukan data ini sebagai bagian dari rencana belanja instansi tempat mereka bekerja. Database makanan yang digunakan dalam aplikasi ini sepenuhnya berasal dari Indonesia. Karena itu sangat cocok digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Fitur-fitur lain yang disediakan pun cukup menarik sehingga mampu menjadikannya sebagai salah satu aplikasi gizi unggulan di Indonesia. Jika Anda seorang ahli gizi, pasti sudah pernah mendengar nama Nutrisurvey dan CD Menu (CD Menu lebih umum dikenal di daerah Malang dan sekitarnya). Nah, NCC merupakan aplikasi serupa yang mampu bekerja dalam sistem operasi Android di smartphone Anda.






NCC memiliki 4 menu utama. Keempat menu utama ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat membantu para pengguna agar bisa lebih memanfaatkan aplikasi ini sebaik-baiknya. Fitur utama yang tersedia dalam setiap menu adalah “Baru”, “Buka”, “Simpan” dan “Hapus”. Fitur utama tersebut sama fungsinya seperti fitur standar pada aplikasi-aplikasi komputer (desktop) seperti Ms. Office, yaitu untuk membuat data baru, membuka data lama yang sudah disimpan sebelumnya, menyimpan data baru atau data lama yang diedit dan menghapus data lama. Selain fitur utama tersebut, ada juga fitur-fitur khusus lainnya yang tersedia secara spesifik sesuai dengan menu yang sedang dibuka. Berikut penjelasan masing-masing menu utama tersebut beserta fitur-fitur yang tersedia:


Tampilan utama "Nutrient Content Count"

Buat Menu Sehari


Menu ini digunakan untuk membuat menu makanan dalam sehari mulai dari makan pagi, selingan (snack), sampai makan malam. Cara menggunakannya cukup mudah. Ketikkan sebagian nama bahan makanan pada kolom yang tersedia di setiap bagian waktu makan (pagi, siang, malam, selingan), misalkan beras. Kemudian klik tombol kaca pembesar untuk mencari bahan makanan tersebut dalam database. Pada contoh di atas, ketika tombol diklik maka akan muncul daftar semua bahan makanan yang mengandung kata “beras”. Klik untuk melihat detail nilai gizi bahan makanan tersebut secara lengkap, atau klik panjang (long press) untuk memilih bahan makanan tersebut secara langsung pada list pilihan bahan makanan. Jangan lupa memasukkan jumlah/berat (gram) bahan makanan tersebut pada kolom “gr”. Tombol panah disebelah bahan makanan berfungsi untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan tersebut sejumlah gram yang telah dituliskan. Tombol panah disebelah judul waktu makan (pagi, siang, malam, selingan) berfungsi untuk mengetahui jumlah nilai gizi keseluruhan bahan makanan yang dimasukkan di bawah kolom waktu makan tersebut. Tombol analisis berfungsi untuk mengetahui jumlah nilai gizi secara keseluruhan selama satu hari.

Tampilan menu "Buat Menu Sehari"



Menu ini dilengkapi dengan fitur utama (Baru, Buka, Simpan, Hapus) yang terletak di pojok kanan atas. Jika Anda ingin mengetahui jumlah kebutuhan bahan makanan dalam menu yang sudah Anda buat ini, maka simpanlah terlebih dahulu agar nanti bisa dibaca pada bagian “Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan”.


Tampilan menu "Buat Menu Sehari" dengan fitur utama


Selain fitur utama tersebut, pada bagian ini juga dilengkapi fitur tambahan, yaitu filter bahan makanan. Aplikasi akan melakukan perubahan warna pada beberapa bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi, berdasarkan jenis diet yang dipilih di bagian awal. Beberapa macam jenis diet yang tersedia adalah Gizi Seimbang, Tinggi Energi, Rendah Energi, Tinggi Protein, Rendah Protein, Rendah Lemak, Rendah KH, Rendah Kolesterol, Rendah Garam, Tinggi Kalium, Rendah Kalium, Tinggi Serat, Rendah Serat, Rendah Sisa, Rendah Purin, dan Dietmu. Perubahan warna terjadi pada bagian list pemilihan bahan makanan setelah pemakai mengklik tombol kaca pembesar. Contoh: Pilihlah jenis diet “Rendah Sisa”. Kemudian ketik susu pada kolom bahan makanan, klik tombol kaca pembesar. Maka akan muncul tampilan dengan tiga warna berbeda seperti pada gambar di bawah ini. Warna biru artinya bahan makanan tersebut dianjurkan, warna merah artinya bahan makanan tersebut dibatasi. Warna hitam berarti netral. Jika Anda seorang ahli gizi profesional dan merasa ada yang kurang pas dengan filter warna ini, Anda bisa mengeditnya dengan tombol bergambar pensil di samping jenis diet. Namun jika Anda seorang awam yang tidak begitu mengerti tentang ilmu gizi, sebaiknya biarkan saja seperti itu. Jangan diedit. Cara mengeditnya cukup mudah. Sudah ada petunjuknya dipojok kanan atas pada tombol tanda tanya.

Tampilan submenu "Pilihan Bahan Makanan" dengan filter bahan makanan


Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan

Menu ini digunakan untuk mengetahui nilai gizi setiap bahan makanan per 100 gram. Pengguna juga bisa menambahkan bahan makanan baru yang belum tersedia di dalam database aplikasi dan bisa digunakan untuk membuat menu makanan sehari. Bahan makanan dalam aplikasi ini dikelompokkan menjadi 11 golongan, yaitu serealia, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran, buah, susu, serba-serbi, minyak dan lain-lain. Golongan lain-lain dimaksudkan untuk menampung setiap bahan makanan yang ditambahkan oleh pengguna. Fitur edit dan hapus juga dimaksudkan untuk bahan makanan yang ditambahkan pengguna, bukan yang sudah ada di dalam database aplikasi. Data asli tidak bisa diubah dan dihapus.

Tampilan menu "Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan"


Fitur tambahan yang terdapat pada bagian ini adalah “Ranking Bahan Makanan”. Fitur ini digunakan untuk melihat urutan bahan makanan berdasarkan nilai gizi tertentu baik dari besar-kecil (descending), maupun dari kecil-besar (ascending).


Tampilan fitur "Ranking Bahan Makanan"



Resep Makananku

Menu ini digunakan untuk membuat resep masakan sendiri dan resep ini nanti bisa digunakan dalam pembuatan menu makanan sehari. Resep yang ditulis di sini nanti haruslah per 100 gram. Sebisa mungkin, gunakanlah resep yang sudah distandarkan dalam komposisi dan jumlah bahan makanannya. Contoh resep soto bisa terdiri dari bahan makanan ayam, bihun, kol, kentang, resep sop terdiri dari bakso, wortel, buncis, brokoli, tempe goreng terdiri dari tempe kedelai dan minyak, dan lain sebagainya. Tujuannya untuk menghemat waktu pengguna dalam proses pembuatan menu. Misalkan makan siang seseorang adalah nasi putih, sop, tempe goreng dan teh manis. Tanpa resep, pengguna harus menuliskan semua bahan makanannya menjadi beras, bakso, wortel, buncis, brokoli, tempe kedelai, minyak, teh dan gula pasir. Dengan resep, pengguna hanya perlu memasukkan empat item saja (beras, sop, tempe goreng, teh manis). Hal ini sangat berguna jika menu tersebut sering keluar/sering dikonsumsi sehingga lebih bisa mempercepat proses pembuatan menu. Bagi ahli gizi, hal ini juga sangat berguna jika suatu saat, ada pergantian siklus menu. Ketika standar resep sudah dibuat, maka akan sangat mudah bagi ahli gizi untuk mengganti-ganti menu yang ada dalam siklus menu.

Bahan tambahan yang dimaksud pada bagian resep ini adalah bahan-bahan lain yang tidak memiliki nilai gizi, atau nilai gizinya sangat kecil sehingga dapat diabaikan, namun bahan ini penting dalam pengadaan bahan makanan (belanja). Manfaat fitur ini nanti akan begitu terasa saat kita akan menghitung kebutuhan bahan makanan. Contohnya resep sate pasti memerlukan tusuk sate, pepes ikan memerlukan daun pisang, dsb. Bisa juga diisi dengan bumbu-bumbu/pelengkap masakan khusus. Contohnya resep soto bisa ditambahkan jeruk nipis pada bagian ini. Nanti bahan tambahan ini juga akan keluar pada menu “Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan” sehingga kita tidak akan melewatkannya pada saat membuat rencana anggaran belanja.

Tampilan menu "Resep Makananku"




Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan

Menu ini digunakan untuk menghitung total kebutuhan bahan makanan dalam satu bulan tertentu berdasarkan sejumlah target sasaran (perkiraan orang yang makan dalam satu bulan). Menu ini sebenarnya lebih dikhususkan kepada ahli gizi atau para penyelenggara makan orang banyak seperti catering, asrama, industry, dsb. Namun orang biasa juga bisa memanfaatkan fitur ini untuk rencana belanja tiap hari sesuai menu yang sudah dibuat sebelumnya. Syarat penggunaan menu ini adalah pengguna harus terlebih dahulu membuat menu-menu dalam sehari dan disimpan agar dapat dibaca oleh aplikasi. Terdapat 13 bulan yang tersedia (12 bulan utama dengan tambahan 1 bulan Februari kabisat yang berjumlah 29 hari). Siklus menu bisa dipilih mulai dari siklus 1 hari sampai siklus 31 hari. Tambahan siklus (optional) bisa dipilih mulai 0 (tanpa tambahan) sampai 5. Tambahan siklus ini dimaksudkan untuk menu-menu khusus/spesial diluar siklus menu sesuai tanggal. Contoh yang paling umum adalah siklus menu 10 hari + 1. Biasanya di rumah sakit akan menggunakan tipe siklus menu seperti ini untuk memudahkan para koki mengingat menu apa yang akan dimasak hari ini. Tanggal 1 berarti Menu 1, tanggal 2 Menu 2, tanggal 13 Menu 3, tanggal 24 Menu 4, dan seterusnya. Terjadi masalah ketika jumlah hari dalam 1 bulan adalah 31 hari. Jika tanggal 31 disamakan dengan Menu 1, maka akan terjadi pengulangan menu yang sama persis selama 2 hari berturut-turut (tanggal 31 dan tanggal 1 esok harinya). Maka diperlukanlah 1 menu khusus yang berbeda untuk tanggal 31 itu. Lebih umum dikenal dengan sebutan siklus menu 10 + 1. Di sinilah fungsi fitur tambahan siklus tadi. Ketik tanggal 31 dan pilih menu untuk tanggal tersebut. Contoh lain adalah menu pada hari khusus/spesial, seperti menu khusus HUT perusahaan, HUT kemerdekaan, spesial Idul Fitri, Natal, Tahun Baru,dan lain-lain. Catering, asrama, industri dan perusahan-perusahan sering menggunakan jenis menu seperti ini. Tinggal masukkan saja kapan event tersebut terjadi dan pilih menu spesial tersebut, maka program otomatis akan mengabaikan siklus menu yang seharusnya pada tanggal tersebut dan menggantinya dengan menu spesial yang sudah dimasukkan.


Tampilan menu "Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan"



Demikianlah penjelasan secara singkat tentang menu dan fitur yang terdapat di dalam aplikasi Nutrient Content Count, beserta sedikit penjelasan tentang cara penggunaanya. Oh iya, keseluruhan perhitungan di dalam aplikasi ini masih menggunakan berat bersih, artinya BDD tidak berpengaruh. BDD merupakan singkatan dari Bagian Dapat Dimakan (berupa persen). Contoh BDD beras giling 100%, artinya keseluruh bagian dari beras giling tersebut dapat dimakan. BDD telur ayam 90%, artinya dari 100 gram telur ayam, hanya 90 gram yang dapat dimakan. 10 gram sisanya berupa cangkang telur yang tidak dapat dimakan. Contoh bagian yang tidak dapat dimakan lainnya adalah tulang, duri, biji, kulit, akar, dll. BDD biasanya digunakan untuk menghitung berat kotor suatu bahan makanan (khususnya digunakan untuk rencana belanja). Contohnya ketika kita membuat menu rolade ayam dengan berat 50 gram, kemudian kita membuat rencana belanja. Jika kita membeli ayam dalam bentuk potongan (bukan fillet), dan berat potongan ayam tersebut adalah 50 gram, maka rolade ayam yang kita hasilkan tidak akan mencapai 50 gram dikarenakan ada tulang yang tidak kita perhitungkan. Jadi, ketika kita membuat rencana belanja, sebaiknya perhitungkan juga BDD dan gunakan berat kotor untuk menentukan berapa jumlah bahan makanan yang seharusnya kita beli. Namun sayang, dalam aplikasi versi ini, keseluruhan perhitungan yang ada masih menggunakan berat bersih. Mungkin pada versi mendatang bisa dimasukkan berat kotornya juga.

Yang terakhir, demi menghemat memori hp, sebaiknya hapus data-data yang sudah tidak diperlukan lagi. Misalnya data menu lama, resep lama, perhitungan kebutuhan bahan makanan yang lama, dsb. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui kandungan gizi yang ada dalam suatu bahan makanan, sehingga bisa membuat menu makanan yang sehat dan seimbang, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuhnya.

Bagi yang penasaran dan ingin melihat aplikasinya, bisa download di sini. Jika linknya gagal, bisa search secara langsung di google play dengan kata kunci “Nutrient Content Count” . Jika masih ada yang belum mengerti tentang cara penggunaan aplikasi ini, atau mungkin jika ada kritik, saran, masukan, ide, unek-unek, dan lain sebagainya, bisa kirim langsung ke email developernya (nutrisoftbank@gmail.com). Pada postingan berikutnya, saya akan mencoba membahas aplikasi yang lain lagi dari Nutrisoft Bank, yaitu My Weight Loss Diet. Semoga informasi ini bermanfaat..
"Sebagus apapun sebuah program, dia hanyalah serangkaian perintah logika yang tidak memiliki kehendak dan perasaan..."

Salam.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar